Batu Pandang Ratapan Angin tak hanya menawarkan sejuta pesona keindahan namun lahir cerita legenda percintaan yang ternoda oleh pengkhianatan sang istri. Meskipun ada banyak objek wisata yang disuguhkan saat berkunjung ke wisata unggulannya Jawa Tengah, yakni Dieng, namun pesona Batu Pandang memiliki nilai tersendiri di hati para pengunjungnya.
Konon legenda yang beredar di masyarakat setempat, batu tersebut merupakan merupakan gambaran murkanya seorang suami kepada sang istri dan kekasih gelapnya. Merasa dikhianati oleh istri tercinta, suami kemudian mengutuk keduanya menjadi batu yang hingga saat ini dikenal sebagai batu pandang.
Saat angin berhembus, sayup-sayup terdengar seperti suara rintihan yang berasal dari kedua batu.Mungkin inilah sebabnya batu tersebut kemudian diberi nama Ratapan Angin.

Pesona dan Daya Tarik Batu Pandang Ratapan Angin
Kawasan wisata Dieng dikenal sebagai destinasi wisata bekas gunung vulkanik purba yang sudah tidak aktif lagi. Saat akhir pekan tiba, Dieng tak pernah sepi oleh pengunjung.
Menjadikan Dieng sebagai destinasi wisata favorit adalah pilihan cerdas. Anda bisa mengunjungi beberapa tempat wisata indah sekaligus hanya dalam satu wilayah.
Salah satunya yaitu Batu Ratapan Angin. Warga juga menyebutnya sebagai Batu Pandang Dieng atau Batu Pandang Telaga Warna. Lantas, apa yang menjadi daya tarik Batu Pandang Dieng?
Tebing Eksotis
Meski hanya berupa tebing, batu pandang yang berada di ketinggian 2010 mdpl ini tak kalah dengan destinasi wisata lain. Ini karena tebing mampu menyuguhkan panorama alam yang akan memanjakan mata para pengunjungnya.
Selain udara sejuk yang benar-benar masih asri, Batu Pandang Dieng juga menjadi titik strategis untuk menikmati keindahan Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Ini karena letak batu pandang yang lebih tinggi dari kedua telaga tersebut.
Sungguh hamparan lukisan alam yang tak ternilai harganya. Batu Pandang Ratapan Angin cocok menjadi background foto yang instagramable.
Meski terletak berdampingan, namun warna air di kedua danau tidak sama sehingga menjadi keunikan tersendiri dari kedua telaga. Bahkan, warna air danau sering berubah-ubah, kadang hijau sejuk, kadang berwarna jernih.
Kedua telaga terkesan lebih memukau saat siang hari. Hal ini karena adanya pembiasan dari sinar matahari sehingga tercipta warna-warna menakjubkan. Bila beruntung, Anda bisa melihat warna air yang tercipta adalah berupa warna-warna pelangi yang indah.
Selain 2 telaga tersebut, batu pandang juga menyuguhkan eksotisnya Kawah Sikidang, Candi Bima, serta tempat pengolahan gas Pertamina.
Menikmati Bentang Alam Sekitar Dieng
Sebelum menjajalnya, jangan pernah bilang tidak tertarik. Kontur Dieng yang berupa area pegunungan semakin terlihat menawan karena pengunjung bebas mengeksplor barisan perbukitan yang indah, landscape telaga yang menakjubkan, candi, hingga gua dimana masing-masing tempat memiliki legenda tersendiri dari masyarakat setempat.
Semua keindahan tersebut bisa Anda nikmati saat berada di puncak batu pandang. Bentang alam yang tak kalah mengasyikan untuk disaksikan dari atas batu pandang adalah hamparan lahan-lahan pertanian bak barisan anak tangga.
Jam Operasional dan Tiket Masuk
Kunjungi Batu Pandang Ratapan Angin setiap hari Senin-Minggu pada pukul 06.00-18.00 WIB. Harga tiket masuk yang harus Anda beli hanya Rp 10.000.
Tertarik mengunjungi Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo? Jika Anda pengunjung pemula, gunakan aplikasi Google Map untuk sampai ke lokasi. Jangan lupa ajak teman atau saudara sesama pecinta wahana ekstrem untuk bergelantungan di flying fox atau menyusuri jembatan gantung merah putih.